Senam ketangkasan merupakan rangkaian gerakan senam yang mampu dilakukan dengan memakai alat bantu maupun tanpa alat bantu. Gerak dasar dalam senam ketangkasan, ialah melompat, menggantung, mengayun, meniti, dan mendarat. Senam ketangkasan mampu dilakukan menggunakan peralatan tertentu.
Berikut beberapa peralatan yang digunakan dalam senam ketangkasan yaitu Matras, Kuda pelana, Gelang-gelang, Peti lompat, Palang sejajar, Palang tunggal, Palang bertingkat, Balok keseimbangan, dan Kuda-kuda lompat
Senam diperagakan dengan menampilkan suatu pola gerak yang dikenal dengan istilah contoh gerak mayoritas. Pola gerak secara umum dikuasai ialah teladan gerak yang mendasari terbentuknya keterampilan sehingga kiprahnya dianggap lebih banyak didominasi. Senam terdiri atas banyak sekali pola gerak mayoritas yang mendasarinya. Pola gerak tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Berlari dan Melompat
Melompat merupakan salah satu gerak mayoritas dalam senam ketangkasan. Melompat dilakukan dengan referensi satu kaki. Saat melakukan gerak melompat, gerakan dilakukan dengan awalan, melompat, dan mendarat. awalan gerak melompat dapat dilakukan dengan berlari.
Kemudian, dilanjutkan dengan gerak bertumpu menggunakan satu kaki. Selanjutnya, tolak badan ke atas dan diakhiri dengan gerak mendarat dengan kedua kaki.
2. Meloncat dan Menggantung
Sikap menggantung termasuk posisi statis. Menggantung dilakukan dengan menempatkan bahu di bawah alat. Latihan menggantung meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot tangan. Teknik menggantung dilakukan dengan pegangan atas, dan pegangan bawah. Untuk berlatih menggantung, kamu perlu menyiapkan tongkat sepanjang 50 cm.
Latihan menggantung tidak mampu diabaikan, alasannya adalah mampu mengembangkan kekuatan dan daya tahan pegangan.
3. Meloncat dan Mengayun
Ayunan yakni suatu gerak melingkar yang berporos di luar badan atau benda yang bergerak. Mengayun merupakan salah satu gerakan senam ketangkasan. Gerakan ini mampu melatih kekuatan dan kelenturan ototmu. Keterampilan mengayun dibuat dari kemampuan menggantung dan penguasaan teknik pegangan. Cara melakukan gerak mengayun sebagai berikut.
- Ayunan dari gantungan, yang terdiri dari ayunan panjang (long swing), ayunan meluncur (glide swing), ayunan dengan posisi badan terbalik, serta ayunan melecut (beat swing).
- Ayunan dari acuan, yang mampu dibedakan lagi menjadi ayunan pada palang tunggal, contohnya ayunan tumpu depan, dan ayunan pada palang sejajar, contohnya cross support swing.
4. Berjalan Meniti
Berjalan meniti merupakan teknik berjalan di atas dingklik atau balok keseimbangan. Gerakan berjalan meniti berfungsi untuk melatih keseimbangan badan. Cara melakukan gerakan berjalan meniti yaitu sebagai berikut.
- Berdiri tegak kemudian naik ke balok titian.
- Kedua tangan direntangkan ke samping.
- Berjalan ke depan dengan kaki jinjit.
- Berjalan ke belakang/mundur dengan kaki jinjit.
- Kembali ke perilaku semula.
Selain bangku, meniti juga dapat dilakukak di atas balok keseimbangan. Balok keseimbangan merupakan peralatan senam berupa balok panjang mendatar dengan panjang sekitar 4 meter. Balok keseimbangan dipakai untuk memperagakan keseimbangan statis dan dinamis.
Berjalanlah di atas balok keseimbangan dengan secara bergantian. Awalnya, bangkit tegak di atas balok keseimbangan. Rentangkan kedua lengan ke samping. Berjalanlah ke depan dengan kaki jinjit. Sesampai di ujung balok keseimbangan, berjalanlah ke belakang dengan kaki jinjit. Kembali ke posisi semula. Lakukan praktik ini secara mampu berdiri diatas kaki sendiri dan percaya diri.
5. Menekuk dan Mendarat
Istilah mendarat merujuk pada tindakan bertumpu di atas matras atau tanah sehabis melayang. Gerakan mendarat dilakukan dengan kaki. Kesalahan mendarat mampu menimbulkan cedera. Untuk menghindari cedera, berlatihlah gerakan mendarat secara tekun. Peragakan gerakan mendarat dengan mengikuti langkah-langkah gerakan berikut.
- Tekuk lutut sampai membentuk sudut kurang dari 90o.
- Gerakan mendarat dilakukan seperti orang hendak duduk di bangku.
- Bagian kaki yang pertama kali mendarat adalah ujung telapak kaki, diikuti tumit dan persendian kaki, serta lutut dan punggung dibungkukkan.
- Usahakan tumit tidak terangkat dari lantai ketika mendarat.
Istilah pendaratan diartikan secara meluas sebagai penghentian yang terkontrol dari tubuh yang melayang turun. Pendaratan bisa dilakukan pada kedua kaki.