Rantai Masakan Dan Jaring Kuliner

KABARPANDEGLANG.COM – Ketergantungan antarmakhluk hidup dan lingkungannya menjadi bagian dari kehidupan di dalam sebuah ekosistem. Tumbuhan menerima energi dari matahari. Hewan mendapatkan energi dari tanaman atau binatang lainnya yang memakan flora.

Tumbuhan berhijau daun membuat sendiri makanannya (auototrof). Makhluk hidup yang mampu membuat sendiri makanannya disebut produsen. Banyak jenis makhluk hidup yang tidak mampu membuat sendiri makanannya. Mereka mendapatkan energi dari makanan yang mereka makan.

Bacaan Lainnya

Makhluk hidup yang memakan makanan tanpa bisa membuatnya sendiri, disebut dengan konsumen. Beberapa jenis konsumen memakan tanaman. Konsumen ini dinamakan herbivora. Sedangkan yang lainnya memakan binatang sebagai sumber energinya, dinamakan karnivora. Ada juga konsumen yang memakan baik flora maupun hewan, yang dinamakan omnivora. Energi mengalir dari satu makhluk hidup satu ke makhluk hidup lainnya di dalam rantai makanan.

1. Rantai Makanan

Hubungan saling ketergantungan antar makhluk hidup mampu berupa korelasi makan dan dimakan. Hubungan ini akan membentuk rantai kuliner. Rantai makanan yakni korelasi yang khas antara sekelompok produsen dan konsumen. Konsumen memakan produsen. Produsen melepas energi kepada konsumen.

Konsumen itu lalu menjadi mangsa konsumen yang lainya. Mangsa ialah semua binatang yang diburu untuk dimakan oleh binatang lainnya. Maka, mangsa akan melepas energinya kepada pemangsa. Pemangsa atau predator adalah konsumen yang berburu makanan. Dengan demikian, energi dialirkan dari produsen kepada konsumen di dalam rantai makanan.

Ketergantungan antarmakhluk hidup dan lingkungannya menjadi bagian dari kehidupan di dalam Rantai Makanan dan Jaring Makanan

2. Jaring Makanan

Rantai kuliner yakni insiden dimana terjadi perpindahan energi atau makanan dari yang satu ke mahluk hidup lainnya dalam suatu urutan tertentu. Berikut pola rantai makanan yang sederhana: Rumput atau tanaman dimakan oleh organisme tikus, tikus dimangsa oleh ular, ular tersebut dimangsa oleh burung elang. Ketika sang elang mati dan kemudian membusuk akan diuraikan oleh pengurai mirip bakteri dan lalu diserap lagi oleh tanah tempat tumbuhan seperti rerumputan tumbuh.

Peristiwa-peristiwa tersebut di atas adalah rantai masakan. Dalam urutan tersebut kita bisa dengan gampang memilih mana konsumen tingkat I yaitu tikus, konsumen tingkat ke-II adalah ular, dan konsumen tingkat ke-III adalah elang.

Dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis masakan saja, dan juga dapat dimakan oleh beberapa jenis pemangsa lainya. Jika dalam rantai kuliner mampu ditarik satu garis lurus, pada jaring-jaring masakan ini, peristiwa makan dan dimakan menjadi lebih kompleks alasannya satu makhluk hidup dapat memakan lebih dari satu jenis makanan dan satu makhluk hidup mampu dimakan oleh lebih dari satu makhluk hidup lainya.

Apabila rantai kuliner yang satu berkaitan dengan rantai makanan lainnya maka akan terbentuk sesuatu yang dikenal dengan istilah jaring-jaring masakan. Dalam jaring-jaring makanan, tidak ada lagi urutan yang runut seperti pada rantai kuliner.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!

Pos terkait