Rentan Konsentrasi Anak Berdasarkan Usia

Rentan Konsentrasi Anak Berdasarkan Usia – Sering sekali para orang tua memperhatikan bagaimana anak mereka belajar. Apakah mereka suka atau tidak. Berbeda dengan bermain anak akan lebih tahan berlama-lama melakukan hal tersebut. Anak cepat merasa bosan saat mengerjakan aktivitas yang tenang seperti belajar menulis dan mewarnai Anda pasti akan berpikir bahwa ia tidak senang belajar dan akan menjadi pribadi yang pemalas dan memiliki konsentrasi yang pendek.

“Konsentrasi adalah cara anak fokus dalam melakukan sesuatu, sehingga itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu,” kata Dr. Laurie McNelles, ahli perkembangan anak dari York University, Kanada dan yang perlu diketahui oleh orang tua, kemampuan anak berkonsentrasi berbeda-beda sesuai usianya: [1].

  • Usia 0-1 tahun

Anak pada rentan umur ini umumnya akan sulit berkonsentrasi karena mereka sedang berada dalam fase eksplorasi. Memasuki usia 1 tahun, kemampuan konsentrasinya berkisar 1-3 menit. Hal itu terjadi berkaitan dengan kemampuan fungsi indera, otak dan fungsi lain yang masih dalam masa perkembangan [1].

  • Usia 2 tahun

Saat ini anak mulai terpecah perhatiannya. Ia akan cepat berpindah dari aktivitas yang sat uke aktivitas yang lain yang menurutnya lebih menarik perhatiannya. Kemampuan konsentrasinya berkisar 3-5 menit.

  • Usia 3 tahun

Waktu konsentrasinya sekarang meningkat sekitar 5-10 menit. Mereka sudah bisa mengingat dan mengulang sedikitnya 3 benda terakhir yang berurutan disebutkan.

  • Usia 4 tahun

Memori anak pada umur ini semakin baik. Sekitar 12 menit.

  • Usia 5 tahun

Selain sudah dapat berkonsentrasi selama 14 menit, anak Anda kini sudah dapat menyelesaikan tugas sampai selesai.

  • Usia 6-12 tahun

Pada usia ini pastinya anak Anda sudah mulai masuk sekolah. Oleh karena itu umumnya rentang konsentrasinya kini sekitar 30-45 menit. Hal itu juga terjadi karena mereka sudah memiliki semangat berkompetisi yang tinggi dan rasa ingin tahu yang besar.

Angka-angka diatas tentunya hanya gambaran umum saja. Berapa lama seorang anak dapat focus dan berkonsentrasi juga dapat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti berapa banyak gangguan yang ada disekitar anak, apakah anak tersebut sedang lapar atau lelah, dan seberapa tertarik mereka dengan kegiatan tersebut [2].

Ada beberapa cara apabila Anda ingin meningkatkan konsentrasi pada anak agar bisa maksimal. Berikut rekomendasinya:

1. Buat aktivitas menjadi lebih menarik

Alasan mengapa anak lebih suka bermain daripada belajar karena aktivitas itu menyenangkan menurut mereka. Berbeda dengan Ketika anak mengerjakan tugas sekolah seperti matematika, mereka akan cepat merasa bosan mengerjakannya. Jadi solusinya adalah biarkan anak menemukan caranya sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut.

Ada beberapa anak yang menjadi lebih bersemangat ketika ia bermain dahulu sebelum belajar atau ubah suasana belajar anak mungkin Anda bisa mengajaknya untuk mengerjakannya di luar rumah Bersama teman-temannya [2].

2. Ikut berpartisipasi

Anda dapat turun bersama anak saat ia mengerjakan tugas tersebut. Ajak anak untuk berdiskusi dalam hal apapun. Biarkan ia mengemukakan pendapatnya itu juga akan membantu mengembangkan sistem kognitifnya [2].

3. Bermain puzzle

Permainan ini dipercaya dapat melatih konsentrasi pada anak. Dengan bermain puzzle secara rutin anak akan terbiasa untuk berpikir dan focus [2].

4. Berlakukan sistem istirahat

Ini berfokus pada anak yang sudah menginjak usia 12 tahun. Mereka mungkin dapat memberikan 40 menit focus pada sebuah proyek ketika itu dibagi menjadi dua potongan 20 menit dengan jeda lima menit di antaranya [2].

Maksimalkan konsentrasi anak Anda dengan memberi pasokan energi yang cukup untuk otaknya. Sebelum berangkat sekolah, jangan lupa pula usahakan anak untuk tidur atau istirahat yang cukup ketika kelelahan. Seperti yang dikemukakan oleh  Dr. Laurie McNelles, “Nutrisi yang baik untuk otak, seperti DHA, kolin, zat besi, zinc, yodium, Vitamin B6 dan B12, serta olahraga dan tidur cukup akan sangat membantu anak berkonsentrasi saat di sekolah.”  [1].

Anda bisa mencukupi nutrisi anak seperti diatas dengan rajin memberikan mereka air mineral yang sudah terjamin kandungan dan kualitasnya. Seperti AQUA yang bersumber dari mata air pegunungan vulkanis yang menyaring air secara alami oleh lapisan batuan vulkanis dengan kemurnian yang baik bagi konsumen. AQUA juga melindungi ekosistem di sekitar sumber air dan sumber airnya itu sendiri. Hal ini ditujukan untuk melindungi kealamian mineral pegunungan, serta menjaga keberlangsungan sumber air [3].

Jadi, sudah minum AQUA hari ini?

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *